Rabu, 05 September 2012

Pramugari Cantik yang Menjadi Pahlawan India

Neerja Bhanot (1963-1986)


6 September 1986, lima teroris Islam garis keras menyandera pesawat Pan Am Flight-73 yg sedang transit di Karachi dalam rute perjalanan Mumbai-New York. Penyanderaan itu merupakan peristiwa yang paling tragis dalam sejarah penerbangan komersial karena menelan 20 korban ; angka kematian yg paling tinggi sejak  penyanderaan pesawat 9/11. Sisa ke 375 penumpang dan anggota crew tidak mungkin selamat kalau bukan karena keberanian seorang pramugari muda, Neerja Bhanot.

Kepahlawanan Neerja perlu dicatat. Ia menyambut para penumpang di pelabuhan Karachi dan ketika ia melihat para teroris bersenjata yang menyamar menjadi staf keamanan bandara menaiki pesawat, ia menyalakan tombol alarm dan dalam beberapa detik, para pilot dan beberapa crew berhasil menyelamatkan diri sehingga penyandera gagal meneruskan rencana mereka utk menerbangkan pesawat itu ke Cyprus dan menuntut pembebasan ke 1.500 orang Palestina dipenjara Israel.

Tapi malangnya, 400 penumpang dan sisa ke 13 cabin crew harus menderita dibawah tangan teroris-teroris brutal itu. Karena Neerja adalah ketua crew cabin, ia mengambil alih pimpinan. Neerja meminta penumpang agar tenang dan mematuhi permintaan penyandera. Ia tetap menyajikan kopi dan roti dengan senyum tenang yang tidak pernah meninggalkan wajahnya.

Pemimpin kelompok teroris itu menyebut diri sebagai Mustafa. Ia memerintahkan Neerja agar mengumpulkan semua paspor penumpang. Ia kemudian sadar bahwa target utama teroris adalah orang-orang AS dan dgn cerdik dan berani ia menyembunyikan semua paspor penumpang AS. Ia berhasil menyelematkan nyawa mereka.

Pada pukul 9 malam, listrik dipesawat tiba-tiba mati dan seluruh pesawat menjadi gelap. Teroris yang juga anggota organisasi Abu Nidal itu mulai panik dan bingung.  Setelah negosiasi 15 jam yang tidak menghasilkan apa-apa, teroris-teroris itu mulai berteriak ‘Jihad!’ sambil menembakkan peluru mereka ke segala arah.

Neerja tertembak di lengannya tapi masih berhasil membuka pintu darurat dan memungkinkan penumpang untuk lari. Ia menggunakan tubuhnya sebagai tameng bagi peluru teroris. Ia bisa saja keluar duluan lewat pintu darurat itu, tapi wanita muda cantik itu justru memilih utk tinggal di pesawat dan melindungi penumpang,  khususnya 3 anak kecil.  4 peluru berikutnya mengenai tubuh Neerja yg membunuhnya seketika. Lebih dari 100 orang luka-luka. Kebanyakan yang mati adalah orang India. Setelah menghabiskan pelurunya dan mencoba melarikan diri, Mustafa dkk disergap oleh komando Pakistan dan dihukum penjara seumur hidup.

Neerja Bhanot lahir tanggal 7 September 1963 di Chandigarh. Ia lulus sekolah dan universitas Katolik. Karena kepahlawanannya, India menganugerahkannya bintang Ashoka Chakra. Ia adalah satu-satunya dan wanita pertama yg menerima penghargaan negara tertinggi ini. Pakistan juga menganugerahkannya bintang "Tagme-e-Insaniyat", the flight Safety Foundation Award dan Medal Kepahlawanan dari the National Society of the Sons of the American Revolution (AS). Keluarga Neerja memberikan semua uang asuransinya itu bagi sebuah yayasan, 'the Neerja Bhanot Pan Am Trust’. Setiap tahun, yayasan ini memberi penghargaan pada crew pesawat terbang yg memiliki prestasi tinggi dan kepada wanita-wanita India yg menunjukkan jiwa kemanusiaan dan keberanian tinggi untuk menolong manusia lain. Usianya baru 23 tahun ketika meninggal, hanya 2 hari setelah ulang tahunnya, namun di usianya yang singkat ia telah meninggalkan nama harum yang akan dikenang setiap generasi dan menjadi inspirasi bagi mereka yang mendedikasikan diri bagi kemanusiaan.

1 komentar: