Senin, 06 Agustus 2012

Sikap Transparan Jenderal Guo Menyelamatkannya dari Fitnah dan Gosip

Guo Ziyi

Guo Ziyi (697-781) adalah jenderal dari pertengahan Dinasti Tang yang berjasa menyelamatkan negara dari pemberontakan Anshi yang sangat berdarah serta menangkis serbuan suku Tibet dan Uyghur yang mencoba mengail di air keruh pasca pemberontakan. Ia dikenal sebagai jenderal yang gagah berani dan ditakuti lawan di medan perang, namun dalam kesehariannya sangat bertolak belakang. Guo adalah seorang yang merakyat dan bersahaja jauh dari keagungan seorang jenderal besar. Di kediaman keluarganya terdapat sebuah taman yang dibuka bagi masyarakat sekitar maupun pelancong untuk berekreasi menikmati keindahannya. Para pengunjung dapat menyaksikan kehidupan keluarga Guo ketika mereka di sana. Guo Ziyi sendiri adalah seorang yang blak-blakan dan tampil apa adanya tanpa pakaian yang indah, terkadang ia terlihat sedang merawat tanaman dan menyapa terlebih dulu orang-orang yang berkunjung, orang yang tidak mengenalnya tentu akan mengira pria itu adalah pelayan rumah atau tukang kebun. Sementara di waktu lain ia pernah terlihat sedang menimba dan membawa air dari sumur untuk membantu putrinya yang sedang hamil.


Lama-lama anak-anaknya pun merasa jengah dan tidak nyaman dengan kelakuan ayah mereka yang menurut mereka menjatuhkan wibawa keluarga. Suatu ketika mereka pun protes pada ayah mereka agar menjaga tingkah lakunya mengingat posisinya sebagai seorang pejabat kelas atas. Namun Guo malah menjawab,
"Sebagai pejabat seseorang tentunya harus dekat dengan rakyatnya dan selain itu ayah tidak ingin memiliki segala sesuatu yang ditutup-tutupi, sejak muda dulu beginilah ayah, terbiasa melakukan pekerjaan kasar dan tampil apa adanya. Dengan membuka diri seperti ini semua orang tau seperti apa keluarga kita karena mereka menyaksikannya sendiri dengan mata kepala mereka. Kita hidup di jaman dimana istana di satu sisi membutuhkan kaum militer seperti kita, namun di sisi lain juga curiga dan menjaga jarak terhadap kita. Satu tindakan sepele saja seperti makan minum dengan para perwira bawahan kita di sini dapat mengundang gosip yang pada akhirnya membawa bencana. Lawan-lawan politik ayah, para kasim jahat di istana, para panglima perang rakus itu, dan para pejabat daerah akan selalu memanfaatkan celah sekecil apapun untuk itu. Maka ayah harap kalian mengerti mengapa ayah membiarkan rumah kita selalu terbuka sehingga segalanya menjadi transparan"
Anak-anak Guo pun akhirnya mangut-mangut mengerti dan kagum pada kebijaksanaan ayah mereka.

Terbukti berkat kesetiaan dan sikap transparannya itu, Guo seumur hidupnya hampir tidak pernah mengalami gesekan berarti dengan istana, kalaupun diserang fitnah atau issu tidak sedap ia selalu bebas karena terbukti bersih dari segala tuduhan. Ia berhasil membawa kemakmuran dan ketenteraman bagi rakyat di wilayahnya sehingga mereka pun mencintainya. Ia hidup hingga usia 84 tahun dan dikaruniai banyak anak dan cucu. Orang China selain menyanjungnya sebagai pahlawan, juga mendewakannya sebagai Dewa Kemakmuran dan Kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar